REFLEKSI AKSI NYATA MODUL 3.3 PENGELLOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID
CGP_4_Kabupaten Pesisir Selatan_Nandra Dewita_3.3 Aksi
Nyata
AKSI NYATA 3.3
PENGELOLAAN PROGRAM YANG
BERDAMPAK PADA MURID
Oleh
NANDRA DEWITA
CGP Angkatan_4 Kabupaten PesisirSelatan
PERISTIWA ( FACT )
LATAR BELAKANG
Menurut
Ki Hadjar Dewantara mengemukakan anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya
sendiri, pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodratnya itu,
sehingga guru harus mampu melihat bakat, minat, kreatifitas anak dan apa yang
dibutuhkan anak di dalam pembelajaran sehingga guru bisa mengemas pembelajaran
di kelas atau di luar kelas dengan berpusat dan berdampak pada anak. Dasar
filosofi Ki Hadjar dewantara maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna
untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota
persatuan (rakyat).
Hidup di abad 21 adalah hidup di era informasi. Keterbukaan informasi
yang nyaris tanpa batas menjadikan murid mesti berkecakapan literasi. Ragam
mata pelajaran mengharuskan murid mampu membaca dengan baik. Untuk itulah
kecakapan literasi menjadi penting. Literasi membantu murid memahami pesan
lisan, tulisan, audio, maupun gambar atau visual. Dengan demikian, semakin baik
literasi murid, semakin baik pula prestasi belajarnya.
Melalui Gerakan literasi sekolah adalah salah satu program yang
sangat penting di terapkan pada bidang pendidikan, karena program tersebut
mampu untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam membaca dan menulis. Kemampuan berliterasi
peserta didik berkaitan erat dengan tuntutan keterampilan membaca yang berujung
pada kemampuan memahami, meneliti dan menerapkan. Menurut Antoro (2017:39)
tenaga pendidik merupakan orang yang mampu mengondisikan suasana batin peserta
didik bahwa membaca dan menulis adalah aktivitas menyenangkan akan meraih
kepuasan atas program literasi.
ALASAN MELAKUKAN AKSI NYATA
Pembelajaran yang dilaksanakan pada masa covid-19 dengan menggunakan
smartphone android sebagai media pembelajaran masih berpengaruh sampai saat
sekarang, sebagian sekolah telah melaksanakan pembelajaran tatap muka, tetapi
siswa tidak bisa lepas dari smartphone meraka, karena siswa sudah terbiasa
penggunaan smartphone androidnya belajar di rumah. Saat ini Smartphone itu
bukan digunakan untuk belajar melain main game, inilah kendala yang dihadapi
saat sekarang
karena kemampuan literasi
siswa masih rendah, karena mereka cenderung bertanya sebelum
membaca. Mereka menunjukkan minat bacanya tetapi daya bacanya
sangat rendah karena mereka lebih senang membaca potongan-potongan tulisan. Untuk
itu perlu mengembangkan
gerakan literasi di sekolah. Gerakan literasi di sekolah adalah salah satu program sekolah yang
dilakukan sebagai kegiatan pembiasaan pagi dan kegiatan di dalam kelas sebelum
memulai pembelajaran adalah kegiatan literasi. Untuk menunjang dan memberikan
semangat, kenyamanan serta motivasi siswa untuk membaca diperlukannya buku
bacaan dan tempat yang nyaman dan menarik terutama di dalam kelas. Untuk itulah
perlunya dibuat tempat yang nyaman untuk murid membaca yang disebut dengan
Pojok Baca kelas. Tempat ini berguna sebagai tempat bagi murid membaca buku
bacaan yang disedikan di pojok baca. Dengan adanya pojok baca ini akan
meningkatkan minat murid dalam membaca Kemampuan literasi merupakan salah satu kompetensi yang
wajib dimiliki siswa pada abad 21
dan
nantinya akan diujikan dalam
Asesmen Kompetensi Minimum
(AKM) atau ANBK.
Oleh karena itu pada aksi nyata kali ini CGP ingin meningkatkan minat, wawasan,
dan mengubah pola
pikir murid melalui program
literasi di
sekolah.
TUJUAN
Adapun tujuan dari program literasi antara lain:
·
Membangun kesadaran siswa akan pentingnya membaca untuk mendukung pembelajaran yang efektif.
·
Menumbuhkan kemampuan berfikir ktritis siswa
·
Menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada siswa
·
Menjadikan kegiatan Literasi sebagai Budaya Positif
di sekolah
·
Melatih kemandirian siswa dalam memecahkan masalah
·
Menumbuhkan budipekerti dan kepribadian
yang baik pada siswa
DESKRIPSI AKSI NYATA YANG DILAKUKAN
Aksi nyata yang dilakukan adalah “Meningkatkan minat, wawasan, dan mengubah pola pikir murid melalui program literasi”
sebagai bentuk
implementasi aksi nyata modul 3.3 Pengelolaan Program yang berdampak pada murid. Salah satu pendekatan berbasis kekuatan yaitu Inkuiri Apresiatif dengan tahapan BAGJA supaya dapat
menemukan data yang valid. Adapun
langkah-langkah atau tahapan BAGJA atau 5D
sebagai berikut:
Tahapan BAGJA
B-uat pertanyaan utama (Define)
· Bagaimana kita dapat menumbuhkan dan meningkatkan minat membaca siswa
sekaligus menguatkan secara positif, arif, dan bijaksana?
· Bagaimana menumbuhkan berfikir kritis siswa?
·
Bagaimana menumbuhkan jiwa kepemimpinan siswa?
A-mbil pelajaran (Discover)
*
Aktivitas apa saja yang menarik minat membaca Siswa selama ini?
*
Apa yang Siswa sukai ketika berinteraksi didalam kelas?
*
Mana
kegiatan sekolah yang telah menguatkan
interaksi?
* Mana kebijakan sekolah yang telah mendukung peningkatan minat membaca?
G-ali
Mimpi
• Siswa menjadikan kegiatan membaca sebagai sebuah
kebutuhan.
• Siswa mampu menghasilkan karya nyata dalam kegiatan
literasi.
• Siswa dapat berfikir kritis dalam memecahkan masalah yang
dihadapi.
• Siswa yang memiliki kepemimpinan adalah siswa yang
memiliki sikap jujur, meghargai orang lain, berani mengeluarkan pendapat dan
bertanggung jawab.
* Seperti apa bentuk kegiatan membaca yang menyenangkan sekaligus menguatkan relasi didalam
kelas?
* Dampak positif yang akan didapatkan jika program ini terwujud danberjalan baik?
J-abarkan
Rencana
(Design)
* Kebijakan
sekolah seperti apa yang sudah ada (maupun yang belum ada)dapat menguatkan programini?
* Bagaimana program
ini dapat masuk dalam jadwal keseharian disekolah?
* Sistem seperti apa yang sudah baik dalam
menyediakan buku bacaan bagi siswa kelas yang dapat diaplikasikan/diubahsuaikan untuk program ini?
* Bagaimana kita mengetahui minat membaca Siswa meningkat?
A-tur eksekusi (Deliver)
* Siapa (Siswa dan
guru) yang bertanggung jawab memonitor agar kegiatan dapat berjalan dengan menyenangkan dan berkelanjutan?
* Siapa yang dapat diajak mencari cara untuk menambah sumber bacaan
Penanggung jawab kegiatan: Kepala
Sekolah
Pelaksana:
Seluruh
warga SMKN 1 Sutera
Direncanakan
mulai di awal tahun, Januari
2022,
Pelaporan kepada penanggung jawab secara rutin sebagai alat kontrol
terhadap keberhasilan program dan sebulan
sekali
dilakukan evaluasi yang berkelanjutan.
HASIL DARI
AKSI NYATA
Gambaran Umum Program
Program Literasi adalah bentuk program dalam mewujudkan karakter profil pelajar Pancasila (berkebinekaan global, berfikir kritis, mandiri dan kreatif) dan sejalan dengan visi sekolah yaitu “beriman dan bertakwa, berilmu dan berbudaya” serta meningkatkan minat, wawasan dan mengubah pola pikir murid dan juga menumbuhkan budaya positif di lingkungan sekolah.
Waktu Pelaksanaan Program
Setiap kegiatan sekolah antara
jam 07.00 – 07.15WIB
Strategi Pelaksanaan Program
Program ini dijalankan
bukan hanya oleh murid tetapi semua warga sekolah dengan peran
guru
sebagai posisi control dalam
pelaksanaan program.
Faktor Pendukung dan Penghambat Program
Faktor Pendukung
pelaksanaan
program adalah
kolaborasi dengan
semua
warga
sekolah
dalam mendukung keterlaksanannya
program sesuai dengan tujuan.
Sedangkan Faktor Penghambat program
berupa kesadaran
diri dan tanggung jawab.
Semua pihak sekolah berkolaborasi dengan baik dengan menjalankan
peran masing-masing
dalam program literasi demi
tercapainya
tujuan
program.
PERASAAN (FEELINGS)
Perasaan saya
saat
menjalankan aksi nyata adalah senang karena saya mengaktifkan kembali kegiatan literasi di sekolah yang telah lama vakum. Begitu juga dengan minat, wawasan
dan pola pikir murid sudah mulai berkembang. Tetapi perasaan lain yang sering
muncul adalah kekhawatiran akan pengaruh lingkungan dan pergaulan sehingga hal tersebut akan mengganggu
progres
tujuan dari
program tersebut.
PEMBELAJARAN(FINDING)
Pembelajaran yang diperoleh dari aksi nyata adalah murid memerlukan dukungan untuk meningkatkan minat, wawasan dan perubahan pola pikir
mereka karena kondisi saat ini merupakan dampak
negatif dari
gadget sehingga minat baca mereka rendah.
Begitupun dengan dukungan sekolah dan peran guru serta orang tua sangat penting sekali
untuk menumbuhkan motivasi instrinsik literasi pada
murid.
PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE)
Program Literasi ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar bukan hanya pada lingkungan sekolah tetapi juga di lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitar sehingga budaya literasi sekolah bisa terwujud dan mampu melahirkan generasi yang memiliki keterampilan abad 21.
REFLEKSI
• Diperlukan komunikasi dengan orang tua
siswa
terkait program
Literasi
• Berkolaborasi dengan orang tua siswa untuk memantau anak-anak dalam membiasakan kegiatan Literasi di rumah.
• Melakukan coaching pada
siswa
yang kurang minat membaca
EVALUASI.
• Melakukan coaching kepada siswa
yang kurang minat baca atau literasinya
dikategorikan rendah
karena bermain gadget.
• Mendampingi murid dalam menjalankan
posisi kontrol guru supaya program ini dapat
berjalan dengan baik dan
maksimal.
• Mengarahkan orang tua murid memantau anak-anaknya dalam membiasakan
berliterasi.
Untuk
menjawab komponen dari tiga pertanyaan refleksi dibawah ini saksikanlah video
berikut.
https://drive.google.com/file/d/1peaHtpQW8FyDY6AMvo_qqxWdhiFl_e90/view?usp=sharing
Dokumentasi Kegiatan
Rapat Awal CGP dengan Kepala Sekolah Terkait dengan Program Literasi
Kepala Sekolah Mengunjungi Pojok Baca Literasi Kepala
Sekolah dan Team serta CGP Melakukan Kunjungan
TERIMAKASIH
Comments
Post a Comment