NANDRA DEWITA_CGP Angkatan4_SMKN 1 Sutera_Kab.Pesisir Selatan. Modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Nandra Dewita_Aksi Nyata Modul 3.1.a.10 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran
Aksi Nyata Modul 3.1.a.10
Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Oleh : Nandra Dewita
CGP_4 Kabupaten Pesisir Selatan
A. Peristiwa (Fact)
Latar Belakang
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka penuh sudah dilaksanakan di SMK Negeri 1 Sutera di awal Januari 2022 dan masih menemui
beberapa kendala, diantaranya kehadiran peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran di kelas. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran daring yang masih
terlalu lama dilaksanakan sebelumnya, sehingga siswa memiliki kelonggaran dalam
pembelajaran. Guru dalam memberikan pembelajaran mengalami kesulitan karena
rendahnya semangat dan pengetahuan siswa mengenai materi pembelajaran. Keadaan
tersebut berpengaruh pula pada tingkat kepercayaan diri siswa dalam mengikuti
pembelajaran di kelas, sehingga menjadi salah satu alasan untuk tidak masuk
sekolah. Selain itu, tingkat pendidikan karakter siswa yang mulai bergeser
semenjak adanya pembelajaran daring, sehingga berdampak pada sikap dan perilaku
selama berada di sekolah ketika berinteraksi dengan siswa lain atau guru. Hal
tersebut menjadi Dilema Etika dimana saya sebagai pemimpin pembelajaran
harus mampu membuat keputusan yang tepat untuk mengembalikan
semangat,motivasi,sikap dan prestasi peserta didik.
sekolah harus memiliki pilihan dalam menangani siswa yang
mengalami keadaan tersebut akibat terlalu lamanya pembelajaran daring, agar
tidak terjadi learning loss. Alasan melaksanakan aksi nyata ini karena adanya
learning loss yang terjadi pada siswa salah satunya dalam bentuk penurunan
capaian belajar siswa. Selain itu pelaksanaan pembelajaran daring berdampak
pada menurunnya tingkat percaya diri dan karakter siswa sehingga dengan keadaan
tersebut CGP melaksanakan aksi nyata dalam mendampingi siswa agar terentaskan
dari masalahnya. Sehingga diperlukan kemampuan dalam pengambilan keputusan yang
tepat dalam penanganan siswa yang mengalami keadaan tersebut.
Hasil aksi nyata yang telah diterapkan oleh CGP yaitu adanya kesadaran diri yang dimiliki oleh siswa terhadap masalah yang dialaminya, sehingga CGP membuat sebuah keputusan bahwa siswa yang mengalami hal tersebut masih dapat mengikuti pembelajaran di sekolah dengan pantauan dan dukungan dari guru serta siswa agar siswa yang mengalami masalah tersebut memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Guru dalam memberikan pembelajaran harus memiliki inovasi agar siswa merasa tertarik mengikuti pembelajaran yang diberikan. Dukungan dari kepala sekolah dalam menangani siswa yang memiliki masalah rendahnya motivasi belajar merupakan hal yang sangat positif sehingga pengambilan keputusan dengan menerapakan 4 Paradigma Dilema Etika, 3 Prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran yang diberikan tepat dalam menangani dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Empat paradigma pengambilan keputusan yaitu
·
Individu
lawan masyarakat (individual vs community)
·
Rasa keadilan
lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
·
Kebenaran
lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
·
Jangka pendek
lawan jangka panjang (short term vs long term)
Tiga prinsip pengambilan keputusan yang terdiri atas 3 prinsip
yaitu
- Berpikir
Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
- Berpikir
Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
- Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Sembilan Langkah
Pengambilan Keputusan adalah
Langkah 1: Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan
dalam situasi ini.
Langkah 2: Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini
Langkah 3: Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini
Langkah 4: Pengujian benar atau salah, yang terdiri atas:
- UjiLegal
menyangkut aspek pelanggaran hukum. Bila jawabannya adalah iya, maka pilihan yang ada bukanlah antara benar lawan benar, namun antara benar lawan salah. Pilihannya menjadi membuat keputusan yang mematuhi hukum atau tidak, bukannya keputusan yang berhubungan dengan moral. - Uji
Regulasi/Standar Profesional
Berhubungan dengan pelanggaran peraturan atau
kode etik.
- Uji Intuisi
Langkah ini mengandalkan tingkatan perasaan
dan intuisi Anda dalam merasakan apakah ada yang salah dengan situasi ini. Uji
intuisi ini akan mempertanyakan apakah tindakan ini sejalan atau berlawanan
dengan nilai-nilai yang Anda yakini.
- Uji
Halaman Depan Koran
Apa yang Anda akan rasakan bila keputusan ini
dipublikasikan pada halaman depan dari koran dan sesuatu yang Anda anggap
merupakan ranah pribadi Anda tiba-tiba menjadi konsumsi masyarakat? Bila Anda
merasa tidak nyaman membayangkan hal itu akan terjadi, kemungkinan besar Anda
sedang menghadapi bujukan moral atau benar lawan salah.
- Uji
Panutan/Idola
Dalam langkah ini, Anda akan membayangkan apa
yang akan dilakukan oleh seseorang yang merupakan panutan Anda, misalnya ibu
Anda. Tentunya di sini fokusnya bukanlah pada ibu Anda, namun keputusan apa
yang kira-kira akan beliau ambil, karena beliau adalah orang yang menyayangi
Anda dan orang yang sangat berarti bagi Anda.
Langkah 5: Pengujian Paradigma Benar lawan Benar
Mengidentifikasi paradigm sanagt penting
karena, ini bukan hanya an permasalahan namun membawa penajaman pada fokus
kenyataan bahwa situasi ini betul-betul mempertentangkan antara dua nilai-nilai
inti kebajikan yang sama-sama penting.
Langkah 6: Melakukan Prinsip Resolusi , yang terdiri dari 3
prinsip berpikir yaitu:
·
Berpikir
Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
·
Berpikir
Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
·
Berpikir
Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Langkah 7: Investigasi Opsi Trilema
Mencari opsi yang ada di antara 2 opsi.
Apakah ada cara untuk berkompromi dalam situasi ini. Terkadang akan muncul
sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa
saja muncul di tengah-tengah kebingungan menyelesaikan masalah
Langkah 8: Buat Keputusan
Langkah 9, Tinjau lagi keputusan dan refleksikan
B. Perasaan (Feelings)
Setelah melaksanakan aksi nyata modul 3.1.a.10 mengenai
Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran, saya awalnya merasa
kesulitan, karena siswa yang saya berikan layanan pendampingan sangat sulit
ditemui, sehingga diperlukan home visit untuk bertemu dengan orang tua
siswa. Dengan adanya kolaborasi antara guru BK, Wali kelas dan orang tua siswa
maka permasalahan yang dialami oleh siswa dapat ditemukan jalan keluarnya.
Sehingga saya merasa bahagia, karena dapat membantu menyadarkan siswa akan
pentingnya belajar agar tidak terjadi learning loss, hal ini merupakan suatu
tindakan pengambilan keputusan yang positif sebagai pemimpin pembelajaran agar
siswa terus belajar menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMK.
C. Pembelajaran (Findings)
Permasalahan pada setiap individu itu berbeda-beda, sehingga
perlu adanya pemahaman dalam masalah yang dialami sehingga pengambilan
keputusan yang akan kita lakukan berdampak positif. Pembelajaran yang dapat
dilaksanakan setiap menghadapi sebuah dilema etika atau bujukan moral. Perlu
adanya kolaborasi dan kerjasama pada semua pihak dalam menghadapi dilema,
sehingga kita sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan akan
mempertimbangkan hal-hal positif dan negatif yang berdampak pada perkembangan sekolah
maupun siswa khususnya dalam pembelajaran.
D. Perubahan (Future)
Kemampuan dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran merupakan perubahan nyata yang ada dalam diri saya sebagai calon guru penggerak (CGP), maka saya akan selalu menerapkan kolaborasi dan kerjasama pada warga sekolah untuk menentuan sebuah pengambilan keputusan yang tepat dan berdampak positif. Selain itu, adanya motivasi dan optimis yang meningkat terkait kompetensi diri dalam pengambilan keputusan. Perubahan lainnya yaitu, semakin meningkatnya dukungan dan kepercayaan dari sekolah dalam menghadapi penanganan permasalahan atau dilema etika yang telah CGP tangani, sehingga meningkatkan motivasi dan semangat menjadi agen perubahan sebagai pemimpin pembelajaran.
Demikian portofolio aksi nyata modul 3.1.a.10 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran yang telah saya susun. Harapan saya dengan langkah-langkah pengambilan keputusan dengan menerapakan 4 Paradigma Dilema Etika, 3 Prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan yang saya laksanakan dapat menjadi acuan dalam mengahadapi dilema etika dan bujukan moral yang terjadi di sekolah.
Dokumentasi Kegiatan
Home Visit ke Rumah Siswa Bersama Guru BK
Demikianlah Aksi Nyata Modul 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran, Semoga Bermanfaat
Salam
Guru Penggerak
Guru
Bergerak,Indonesia Maju
Comments
Post a Comment