Sosok Yang Menginspirasi
SOSOK YANG MENGINSPIRASI
LokaKarya 0 adalah kegiatan
pertama CGP yang diadakan di Gizella Hotel dengan tatap muka.
Informasi-informasi kegiatan CGP untuk sembilan bulan kedepan dipaparkan secara
jelas. Pendidikan CGP ini tantangan bagi saya, karena waktu yang sembilan itu
bukan waktu yang sebentar,membutuhkan tenaga, pikiran ,waktu, kesehatan dan
dukungan. Tenaga, pikiran, waktu, dan kesehatan merupakan faktor pendukung dari
dalam diri saya. Sedangkan dukungan merupakan faktor pendukung dari luar diri
saya. Kedua faktor tersebut merupakan hal yang paling essential atau utama
terlaksananya pendidikan CPG sembilan bulan ke depan.
Worry and hope pada
kegiatan LokaKarya 0 itu adalah secara umum yang dituliskan oleh CGP pada
kertas-kertas kecil. Sedangkan worry and hope itu juga saya tuliskan untuk
keluarga, tetapi bukan pada secarik kertas, tapi dengan kata-kata, orang
pertama yang saya bicarakan adalah kepada suami saya, Aimeddi Chandra,
kesehariannya dipanggil Imed, dan anak perempuan saya, Citra, dan juga Ibu
saya. Suami saya, menerima dan memahami
yang saya sampaikan karena Dia sudah banyak tahu tentang pendidikan guru
penggerak ini, yang dibacanya pada berita harian di google.
Minggu pertama setelah
LokaKarya 0 ini hampir saya tidak bisa membagi waktu, karena mengikuti zoom (
Gmeet ) dan banyak tugas-tugas yang
dikerjakan CGP di LMS. Setiap hari saya pulang sore bersama teman saya, Dora.
Sorenya sampai dirumah, saya istirahat. Setelah magrib saya melanjutkan
mengerjakan tugas-tugas saya sampai
larut malam, dan tidak punya waktu bersama keluarga. Citra, anak pertama saya.
Dia masih duduk di kelas VIII Sekolah Menengah Tingkat Pertama. Dia sangat
rajin membantu dalam pekerjaan rumah
yang seharusnya saya yang mengerjakan yaitu mencuci pakaian dan melipat
cucian. Disamping itu juga menjaga adiknya, Alphard. Kadang-kadang bergantian
sama ayahnya menjaga adiknya. Disela waktu itu, Dia mengerjakan tugas-tugas
sekolahnya.
Suatu pagi sebelum
mengantar saya ke sekolah, Suami saya berkata “ Kerjakan tugas-tugas di sekolah
karena di rumah takutnya tidak bisa, diganggu anak-anak” ucap suami saya dengat
lembut. “Thanks “ jawab saya dengan senyuman. Suami saya sangat mendukung
pekerjaan saya, jauh sebelum saya mengajar di SMKN 1 Sutera ini. Dia selalu
support saya, bahkan selalu mengingatkan saya, jangan sampai terlambat datang
ke sekolah. Saya dan suami saya disiplin waktu sudah tertanam dalam diri kami,
karena sebelumnya kami pernah bekerja di Jepang. Disiplin waktu itu sudah hal
yang biasa, diiringi dengan keikhlasan. Sehingga tidak ada rasa yang membebani
untuk melakukan sesuatu. Suami saya setiap hari mengantar dan menjemput saya ke
sekolah, saya merasa tenang sehingga pekerjaan atau tugas-tugas CGP bisa saya kerjakan sesuai dengan limit waktu yang
telah ditentukan.Dukungan yang luar biasa dari keluarga, membuat saya lebih
semangat, dan iklas sampai saat sekarang sehingga saya bisa lalui Pendidikan Guru Penggerak ini.

Comments
Post a Comment